Selasa, 04 Desember 2012

... Kisah Rasulullah Yang Minta di Qishash ...


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Sebelum menghadap Illahi Rabbi, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada umatnya :

“Hai sekalian umat Islam, aku adalah sebagai nabimu, penasihatmu, dan dai yang mengajakmu ke jalan Allah dengan izin-Nya. Aku denganmu bagaikan saudara kandung dan Bapak yang penuh kasih sayang. Siapa yang pernah teraniaya berhak menuntut balas kepada pribadiku, berdirilah segera sebelum aku dituntut balas kelak dihari Kiamat “

Tiada seorang pun di antara mereka yang tegak berdiri menuntut balas terhadap Rasulullah SAW. Hingga beliau Serukan itu sampai dua, tiga kali. Maka berdirilah seorang pria bernama Akhasah bin Muhshon.
Ia berdiri dihadapan Rasul SAW dan berkata : “Demi ayah dan ibuku ya Rasul, andai kata tidak Engkau umumkan berulang-ulang aku pun tidak mungkin mengajukan tuntutan. Sungguh aku pernah bersamamu dalam perang Badar. Perjalanan ontaku mengikuti ontamu, lalu aku turun mendekatimu dengan tujuan supaya aku dapat mencium pahamu. Namun tiba-tiba engkau mengangkat tongkatmu dan memukul ontamu supaya jalan cepat dan saat itu engkau pukulkan pula pada tulang rusukku, tiada tahu pasti apakah hal itu Engkau sengaja atau tidak?"

Jawab rasul: “Ya Ukashah, hal itu tiada unsur kesengajaan memukulmu.” Lalu beliau menyuruh Bilal bin Rabbah: “hai Bilal ambilkan tongkatku di rumah Fatimah putriku. Kemudian Bilal keluar dan masjid seraya meletakkan tangannya di atas kepalanya.

Ia berkata sendiri(bergumam): “Apakah hal ini Rasul SAW bersiap untuk menerima balas pukul? Ialu dia ketuk pintu rumah Fatimah ra dan ditanya: “Siapa itu?” Jawabnya: “Aku Bilal disuruh mengambil tongkat Rasulullah SAW

Fatimah bertanya: "Lalu buat apa ayahku menyuruhmu men gambil tongkat Bilal? "
Jawabnya: ‘Sungguh Rasul SAW telah siap menerima balas pukul, ya Fatimah.”
Tanya fatimah: “Siapakah orangnya yang Sampai hati hendak menuntut balas kepada Rasulullah SAW, hal Bilal?"

Akhirnya Bilal pun mengambil tongkat tersebut dan segera pergi ke masjid. Ia serahkan tongkat tersebut kepada beliau (Rasulullah SAW). Selanjutnya beliau menyerahkan kepada Akashah.

Kemudian berdirilah Abu Bakar dan Umar ra, keduanya berkata: ‘Hai Akasyah, kini kami tidak sampal hati melihat balas pukulmu terhadap Rasulullah SAW dan sebagai gantinya pukullah kami berdua ini.”

Dan Ali ra pun berdiri dan berkata: “Hai akasyah sepanjang hidupku selalu di samping rasul SAW, untuk itu pukullah punggung dan perut serta tubuhku ini.”
Sabda beliau (rasul): “Hal Abu Bakar dan Umar duduk tenanglah kalian, sungguh tempat kalian berdua telah ditetapkan di sisi Allah SWT

Dan kepada Ali ra beliau bersabda: “Hal Ali duduklah tenanglah kamu sungguh tempat dan tujuan telah dicatat di sisi Allah SWT”. Maka hasan dan Husain pun berkata: “Hai Akasyah tiada kenalkah kamu dengan cucu Rasul SAW, lakukanlah balas pukulmu pada kami berdua berarti engkau telah puas dengan balasan itu?

Sabda Beliau SAW: “Hal Hasan dan Husain buah hatiku duduk tenanglah. ” Dan beliau SAW bersabda: “Hai Akasyah pukuIlah aku jika kau rnau. ” Jawabnya: “Ya Rasul engkau dulu memukul aku, aku tidak berpakaian. ”
Maka beliau pun melepas pakaiannya, hingga menangislah, semua umat Islam yang hadir di saat itu. Kemudian ketika itu pula Akasyah memegang dan mencium tubuh, punggung Beliau yang putih itu.

Katanya: “Kutebus dirimu dengan jiwaku ya Rasulullah SAW, siapakah yang sampai hati memukulmu, sungguh tindakanmu demikian ini tiada tujuan lain kecuali supaya tubuhmu yang mulia dapat disentuh oleh tubuhku, dengan harapan tubuhku dapat terpelihara dan sengatan api neraka berkat kehormatanmu.”

Sabda beliau SAW: “Ketahuilah hai para sahabat siapa yang ingin melihat calon penghuni surga, maka pandanglah orang mi.”

Maka berdirilah umat Islam dan mencium di antara kedua mata Akasyah seraya berkata: “Beruntunglah kamu, telah memperoleh tingkat yang tinggi dan berkawan dengan Rasulullah SAW di surga.”

“Ya Allah berilah kami kemudahan memperoleh syafaat. Beliau SAW dengan kemuliaan dan keluhuran-MU.”. Subhanallah,..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....
Semoga Bermanfaat....,   
 


Tidak ada komentar: